Jalan Lingkungan Diaku Paslon, Ternyata dari Dana Desa: “Sumbangan” Rasa Manipulasi
daripinggir.com – Warga Kampung Kebon Cau, RT 05 RW 03, Desa Pinggiran, Kecamatan Sukapinggir, dibuat kecewa oleh sebuah kenyataan pahit: jalan lingkungan yang sempat diklaim sebagai “hadiah” dari Paslon 01 saat pilkada ternyata dibangun pakai Dana Desa. Bukan hibah pribadi, bukan pula hasil urunan tim sukses. Itu memang hak warga.
“Dulu dibilangnya ini bantuan langsung dari paslon. Eh, belakangan baru tahu itu dari anggaran resmi Dana Desa. Ya kami merasa dibohongi,” ujar Haji Ahmad, tokoh masyarakat setempat yang katanya mata batinnya lebih jernih dari CCTV kantor desa.
Politik Jalanan (Secara Harfiah)
Dulu warga sempat bangga, merasa diperhatikan. Tapi sekarang? Mereka merasa jadi penonton di panggung drama kampanye.
“Kalau bantuan pribadi, masa keluar dari APBDes? Itu bukan sedekah, itu memang hak rakyat,” kata Bu Mimin, pedagang gorengan yang warungnya nangkring persis di ujung jalan. Jalan itu sempat jadi lokasi selfie paslon dan bahkan muncul di akun Facebook resmi mereka, lengkap dengan caption penuh kasih: “Kami hadir untuk desa.”
Paslon Menang, Tapi Rasa Kecewa Warga Juga Menang
Paslon 01 kini resmi menjabat sebagai Bupati Purwapinggir. Tapi di Desa Pinggiran, kepercayaan masyarakat belum pulih. Apalagi sebelumnya warga sempat turun ke jalan menuntut audit Dana Desa—yang dibalas dengan tuduhan menyebarkan hoaks dan “tidak berterima kasih.”
“Kalau program negara bisa diklaim pribadi, rakyat jadi bingung: ini negara atau yayasan keluarga?” tanya Pak Endi, tukang servis kipas keliling yang diam-diam rajin nyimak perbincangan grup WA RW.
Catatan dari Pinggir
Di Desa Pinggiran, jalan tak cuma untuk lewat—kadang untuk pencitraan. Tapi kalau jalannya dibangun dari uang negara dan difoto seolah itu sumbangan pribadi, itu bukan sekadar pencitraan. Itu penipuan rasa syukur.
Fiksi ini hanya kebetulan mirip kenyataan. Kalau merasa, ya mungkin karena kenyataan sedang terlalu mirip fiksi.
Pernah jadi korban janji politik yang ternyata program pemerintah? Ceritakan ke kami di timjejakpinggir@gmail.com. Fiksi Pinggir butuh suara warga Pinggiran.